kekhawatiran masyarakat Israel di sepanjang perbatasan
Kelompok Jihad Islam Palestina (Palestinian Islamic Jihad/PIJ) pada Rabu (4/10) mengungkapkan bahwa mereka telah memiliki "banyak" drone buatan sendiri dan mengintegrasikannya ke dalam operasi militernya.
Pengumuman tersebut disampaikan PIJ dalam sebuah parade militer yang memperingati 36 tahun berdirinya organisasi tersebut. Ribuan militan bertopeng dari Brigade al-Quds, sayap bersenjata PIJ, berbaris melalui jalan-jalan di Gaza sembari membawa senjata, termasuk rudal.
PIJ mengatakan bahwa mereka kini memiliki tiga jenis drone serta rudal jarak jauh, yang memasuki "layanan militernya untuk pertama kalinya."
Sehari sebelumnya, PIJ melakukan latihan militer di zona yang ditentukan dengan meluncurkan tujuh rudal berat ke arah Laut Gaza.
Peluncuran ini memicu kekhawatiran masyarakat Israel di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, namun tidak ada proyektil yang memasuki wilayah Israel, menurut militer Israel.
Parade dan latihan militer PIJ bertepatan dengan masuknya ratusan pemukim ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dan operasi Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat.
Pada Mei 2022, PIJ terlibat dalam ketegangan militer berdarah selama lima hari pascaserangan udara Israel di Jalur Gaza yang mengakibatkan kematian tiga pemimpin senior PIJ, faksi bersenjata terbesar kedua Palestina di Gaza.
Akibatnya, badan operasi militer gabungan, yang terdiri dari beberapa sayap bersenjata faksi Palestina, termasuk PIJ dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), terlibat baku tembak dengan tentara Israel, yang mengakibatkan 33 warga Palestina dan satu orang Israel tewas, menurut statistik resmi.