pelatih Kroasia, Zlatko Dalic yang menilai penalti tersebut berbau kontroversi
Kacau! Ini 6 Dugaan Kecurangan Piala Dunia Qatar Demi Loloskan Argentina ke Final
Jakarta: Timnas Argentina sudah memastikan diri lolos ke babak final Piala Dunia 2022 di Qatar. Di babak semifinal, Lionel Messi dan kawan-kawan menumbangkan Kroasia dengan skor 3-0.
Di partai final nanti, Argentina akan berhadapan dengan juara bertahan Prancis yang baru saja memastikan lolos usai mengalahkan Maroko dengan skor 2-0 di laga yang berlangsung Kamis, 15 Desember 2022 dini hari.
Berbeda dengan Prancis yang memang tampil meyakinkan sejak awal, perjalanan Argentina ke final justru diwarnai beragam kontroversi. Bahkan tak sedikit yang menganggap Argentina seperti sudah diatur untuk bisa terus melaju.
Kecurigaan pencinta sepak bola diperkuat dengan fakta kalau Argentina menjadi tim yang paling sering mendapatkan hadiah penalti. Total Argentina sudah mendapatkan 4 kali penalti yang selalu didapat saat momen-momen krusial.
Berikut ini 7 dugaan kecurangan Piala Dunia yang menguntungkan Argentina.
1. Penalti lawan Polandia
Argentina mendapat hadiah penalti saat bertemu Polandia di pertandingan terakhir penyisihan grup.
Saat itu, Argentina memang butuh kemenangan demi mengunci tiket lolos ke fase gugur.
Penalti ini dianggap kontroversial. Pasalnya tangan kiper Wojcieh Szczesny yang berupaya menangkap bola crossing menyentuh wajah Messi dan sang wasit langsung memberikan penalti.
Meski Messi gagal melakukan eksekusi namun Argentina akhirnya menang dengan skor 2-0.
2. Paredes selamat dari kartu merah usai menendang bola ke bench Belanda
Insiden ini menjadi momen yang memicu amarah suporter hingga pemain Belanda.
Paredes dengan sengaja menendang bola ke arah bench timnas Belanda dengan tujuan menyulut emosi lawan demi membuang-buang waktu.
Wasit Mateu Lahoz asal Spanyol pun hanya menghukum Paredes dengan kartu kuning meski banyak pengamat yang menilai kalau Paredes layak diberi kartu merah.
3. FIFA turuti permintaan Messi
Walaupun sempat memberikan beberapa keuntungan kepada Argentina saat bersua Belanda. Namun Messi tidak menyukai kepemimpinan Lahoz.
Ia pun meminta FIFA untuk tidak menggunakan Lahoz di sisa laga Piala Dunia. "Dia tidak bisa melakukan tugasnya," ujar Messi usai pertandingan.
"Saya tidak ingin berbicara tentang wasit karena mereka bisa menghukum Anda. Anda tidak bisa mengatakan apa yang Anda pikirkan, tetapi FIFA harus mengusut ini. Anda tidak bisa menempatkannya dalam pertandingan seperti ini," tegas Messi.
Benar saja, selang beberapa hari Mateu Lahoz pun langsung angkat kaki dari Piala Dunia Qatar.
4. Penalti Messi lawan Belanda tidak diulang
Saat menghadapi Belanda, Lionel Messi mencetak gol kedua lewat titik penalti.
Namun penalti itu seharusnya diulang karena sebelum Messi menendang, salah satu pemain Argentina sudah memasuki area kotak penalti. Berdasarkan regulasi, penalti Argentina harus diulang, namun wasit tetap mengesahkan gol tersebut
5. Wasit Argentina pimpin laga Portugal vs Maroko
FIFA kembali menghadirkan keputusan kontroversial dengan menunjuk wasit asal Argentina, Facundo Tello, memimpin laga Maroko vs Portugal di perempat final Piala Dunia 2022.
Hal ini seharusnya tidak terjadi, karena Argentina belum gugur. Selain itu, penunjukan wasit Argentina di partai lain memunculkan isu kepentingan.
Pemilihan wasit ini sudah sejak awal dikecam oleh Pepe, bek timnas Portugal.
"Tidak dapat diterima wasit asal Argentina menjadi wasit di laga pertandingan kami. Setelah apa yang terjadi kemarin, Messi berbicara, seluruh Argentina berbicara dan kini wasit asal Argentina datang ke laga Maroko vs Portugal untuk meniup peluit,” kata Pepe mengutip dari Mirror.
6. Penalti lawan Kroasia
Hadiah penalti untuk Argentina di babak semifinal kontra Kroasia juga tidak kalah kontroversial.
Penalti tersebut bermula dari situasi satu lawan satu Alvarez dengan kiper Kroasia, Dominik Livakovic. Alvarez yang mencoba mencongkel bola lalu berbenturan dengan Livakovic karena jarak mereka yang sangat berdekatan.
Wasit Daniele Orsato seketika menunjuk titik putih karena menganggap pelanggaran hingga kartu kuning untuk Livakovic. Wasit juga enggan mengecek VAR.
Penalti ini menjadi perdebatan, pasalnya jika melihat tayangan ulang, terlihat Alvarez yang justru menabrak Livakovic.
Legenda MU, Gerry Neville mengatakan kalau hal itu jelas bukan penalti.
"Tidak, tidak sama sekali. Kiper berusaha keluar, dia melakukan gerakan ke arah kanan dan berhenti sebelum Alvarez melepaskan tendangan. Alvarez kemudian berlari dan menjatuhkan diri."
"Ini bukan penalti. Apa yang bisa ia lakukan? Kiper mencoba membuat gerakan dan menyelamatkan bola, ia menjejakkan kakinya. Bila dia memang terus maju dan menjegal Alvarez, maka itu wajar. Namun dia berhenti dan saya tak tahu alasan wasit menilai itu penalti," tutur Neville seperti dikutip dari Mirror.
Hal senada juga disampaikan pelatih Kroasia, Zlatko Dalic yang menilai penalti tersebut berbau kontroversi.
Menurutnya, tidak selayaknya wasit semudah itu memberikan penalti. "Itu terlalu mudah dan ringan untuk mendapat ganjaran penalti," sindir Dalic.(PRI)